30.11.09

Perayaan Idul Adha Komunitas Muslim di Daejeon

Mungkin perayaan hari Idul Adha sudah menjadi ritual yang tidak bisa ditinggalkan bagi semua komunitas muslim di manapun dia berada. Jika di Indonesia, sangat lumrah kita libur dari kerja atau kuliah, serta bisa pulang kampung untuk bertemu dengan keluarga, sholat Ied bersama, serta menikmati daging Qurban dengan keluarga atau teman - teman.

Akan tetapi, bagi komunitas muslim yang menetap di negara yang tidak punya tradisi seperti itu, khususnya negara non-muslim serta tidak begitu memberikan penghormatan yang cukup untuk muslim.

Komunitas muslim di Korea, khususnya yang berasal dari Indonesia dan berada di bawah organisasi Ikatan Muslimin Indonesia di Daejeon (IMNIDA) cukup ramai dalam merayakan hari Idul Adha, meskipun hari Idul Adha bukanlah hari libur di Korea Selatan. Pada tahun ini, Idul Adha jatuh pada hari Jum'at yang berarti hari kerja/masuk kuliah sehingga banyak kawan yang tidak mendapat izin dan tidak bisa mengikuti sholat Idul Adha.



Sholat Ied Bersama pada Hari Idul Adha

Karena 10 Dzulqo'dah 1430 jatuh adalah hari Jum'at, maka banyak rekan - rekan muslim yang berhalangan untuk menunaikan sholat Idul Adha. Kemarin Jum'at banyak sekali muslim dari berbagai negara yang mengikuti sholat Ied di mushola Islamic Center of Daejeon yang berkapasitas hanya sekitar 140 peserta jamaah. Sehingga harus diadakan dua jamaah untuk sholat Ied.

Jamaah mulai datang mulai jam 8.30 mulai berdatangan dan gema takbir pun dikumandangkan oleh seluruh jamaah sampai sholat dimulai pukul 09.00. Setelah jamaah pertama dan kedua selesai, Ust. Arief, mahasiswa Indonesia di KAIST, sebagai Dewan Da'wah dari ICD membacakan khutbah tentang nilai - nilai yang tertanam dalam Idul Adha serta pelajaran apa yang mesti kita ambil dari hari yang mulia ini.



Kemudian tibalah saat - saat yang paling ditunggu oleh semua jamaah, saatnya menikmati hidangan Idul Adha yang telah dipersiapkan oleh panitia. Nasi kuning dan daging sapi terasa begitu nikmat di lidah saat disantap bersama - sama dengan teman - teman yang lain, sambil bersenda gurau dengan kawan - kawan yang mungkin susah untuk ditemui dalam hari - hari biasa karena kesibukan masing-masing serta jarak yang susah untuk dijangkau.



Setelah itu jamaah mulai meninggalkan musholla untuk meneruskan aktivitas masing - masing; sebagian pulang ke kampus untuk kuliah serta sebagian kembali ke kantor atau pabrik untuk melanjutkan kerjaan yang menunggu.



Untuk jamaah Indonesia, setelah dari Musholla, kami mampir ke rumah pak Arief yang berada dekat mushola ICD.Selain menikmati canda gurau dengan rekan-rekan mahasiswa dan pekerja yang lain, istri beliaupun menyiapkan makan siang untuk kami, terutama untuk Mas Aris yang tidak makan daging. Gado - gado pun kami lahap dengan nikmat.

11.11.09

Mari Menyumbang Buku untuk Perpustakaan IMNIDA


Assalamu'alaikum warahmatullahiwabarakatuh

Sudah melekat di telinga kita akan pentingnya arti buku. Ada kata - kata bijak yang sering berdengung di telinga kita, "buku adalah jendela dunia." Melalui buku lah kebutaan kita akan pengetahuan bisa dihilangkan, dengan buku itu pulalah pengetahuan kita semakin terangkat derajatnya, berkat membaca buku jua lahirlah jutaan ilmuan - ilmuan cerdas yang mengubah kondisi dunia ini.

Mengetahui betapa pentingnya manfaat dari buku, maka musholla An-Noor sedang menggalakkan pembentukan perpustakaan di dalam musholla untuk memfasilitasi para pengunjung yang bersedia meluangkan waktu ke musholla.

Sungguh besar sekali ilmu yang diwariskan para cendikiawan pendahulu kita melalui buku yang mereka tulis. Dengan membaca buku - buku mereka, kita bisa memaknai setiap pemikiran mereka dan bisa mengambil pelajaran dari tulisan mereka.

Harapan Pembentukan Perpustakaan Musholla

Tidak dipungkiri lagi bahwa dengan membaca, maka pengetahuan kita akan semakin meningkat. Dengan pengetahuan kita mampu menjadi pemimpin di dunia ini. Tanpa pengetahuan yang memadai, setiap orang akan kesulitan untuk menghadapi tantangan kehidupan global ini. Buku pun merupakan suber dari berbagai inspirasi dan motivasi kehidupan manusia.



Sebagai sarana publik yang berusaha mengakomodasi kebutuhan warga Indoensia yang berada di Daejeon, baik rekan - rekan pelajar maupun teman - teman pekerja, musholla An-Noor berusaha menggalakkan pembentukan perpustakaan. Dengan adanya perpustakaan maka tujuan kami untuk meningkatkan kualiatas sumber daya manusia kawan - kawan warga Daejeon akan semakin terfasilitasi.

Kondisi Perpustakaan Musholla

Pada awal pembentukan musholla, kami sama sekali tidak memiliki buku untuk sumber ilmu. Dengan berjalannya waktu, semakin banyak donatur yang mengikhlaskan bukunya untuk diamanahkan ke musholla. Sekarang terkumpul sekitar 40 buku di rak musholla yang terdiri dari buku - buku agama, kumpulan doa, buku bacaan umum/nasional, majalah, buku tentang komputer, dan buku usaha.

Ajakan untuk Menyumbang Buku

Sekarang terdapat ratusan penduduk Indonesia yang tinggal di Daejeon, dan banyak di antara kita yang memiliki buku di kamar asrama dan buku tersebut kurang termanfaatkan secara baik karena kita sudah membacanya dan sekarang kurang tertarik untuk membacanya kembali.

Untuk itu, kami mengajak rekan - rekan yang memiliki buku di kamar dan ingin merelakan untuk disumbangkan ke Musholla, silahkan bisa mampir ke musholla untuk menyumbangkan bukunya atau bisa menghubungi salah satu dari kami (koordinator perpustakaan)
# Ahmad Nasikun (nasikun_jpr@yahoo.com # 010-7215-2357)
# Dedy Prasetiyo (dedysi@yahoo.com # 010-4313-0314)

Buku - buku yang bisa disumbangkan ke Perpustakaan Musholla An-Noor bisa berupa
# ALQUR'AN dan TAFSIR
# BUKU AGAMA
# DZIKIR, DOA, DAN KHUTBAH
# BUKU USAHA
# KOMPUTER
# BAHASA
# NOVEL / CERITA
#MAJALAH (MAJALAH ISLAM, MAJALAH UMUM)
# NASIONAL


Semoga usaha kita untuk mencerdaskan anak bangsa diridhai-Nya dan semakin memperlancar kita dalam melaksanakan setiap aktifitas kehidupan kita.