Jum'at tanggal 19 Juni 2009 akhirnya kami bisa memulai program sholat Jum'at di mushola kami yang baru, An-Nur. Di hari Jum'at yang cukup panas, 12 teman muslimin kita datang ke mushola kita yang baru.
Untuk sholat Jum'at yang pertama ini, yang mengisi Khutbah adalah Ust. Arief dari KAIST. Beliau juda salah satu dari dewan pembina kita di IMNIDA. Tema dari pengajian kita pada Sholat Jum'at pertama tersebut adalah tentang pernikahan.
Sebagai seorang muslim, kita diwajibkan untuk menikah dengan wanita muslim karena dialah yang akan mendidik anak - anak kita. Anak - anak kita wajib untuk kita warisi dengan pemahaman Islam yang matang dan benar, oleh karena itu kita memerlukan pendamping hidup yang mampu membantu kita mendidik anak - anak kita nanti.
SUSAHNYA SHOLAT JUM'AT
Bagi kita yang tinggal di negara muslim, seperti Indonesia, melaksanakan sholat Jum'at merupakan hal yang sangat mudah, namun di negara dengan jumlah muslim nyaris nihil, hampir mustahil untuk melaksanakan sholat Jum'at. Jika di Indonesia, hari Jumat jam 11 - 13 merupakan jam istirahat, rekan - rekan Korea yang belum tahu Islam tidak punya waktu istirahat seperti itu, akibatnya banyak rekan - rekan dari Indonesia yang tidak bisa ikut sholat Jumat karena tidak mendapat izin dari bos-nya disini.
Kalaupun kita lupa untuk sholat Jum'at di mushola, maka kumandang azan akan mengingatkan kita kalau sudah saatnya kita melakukan sholat Jumat di masjid terdekat dan hampir pasti (InsyaAllah) di setiap Masjid ada lebih dari 40 jamaah, yang merupakan syarat minimum menurut aliran tertentu. Akan tetapi, kondisi itu sangat berbeda dengan rekan - rekan kita di Daejeon. Jangankan kumandang azan untuk memanggil kita sholat Jum'at, tak ada orang yang akan mengingatkan kita karena semua orang sedang sibuk dengan kerjanya. Jumlah 4o orang serasa mustahil karena sangat sedikit orang yang mempunyai waktu pada hari itu. Selain karena bos mereka tidak memberikan izin, juga karena tidak ada kumandang azan yang keras untuk mengingatkan kita.
Sepengetahuan saya, di Kota bernama Daejeon ini, cuma ada 3 tempat yang mengadakan sholat Jum'at. Di Mushola KAIST (Korea Advanced Institute of Science and Technology) untuk rekan - rekan yang tinggal di dekat KAIST; rata -rata teman - teman mahasiswa KAIST dari Asia Selatan dan Timur Tengah. Ada juga di Solbridge international business school tempat dimana Mas Onny, dosen Woosong University, biasanya melaksakan sholat Jum'at disana. Jumlah jamaah di kedua tempat tersebut sangat minim. Bahkan di Soldbridge jumlahnya tidak lebih dari 10.
Yang berikutnya adalah di Mushola An-Noor, mushola kawan - kawan pekerja di Indoneisia untuk sholat. Di minggu pertama alhamdulillah ada 12 orang yang bisa sholat Jum'at. Namun di minggu ke-2, tersisa 4 orang karena pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan. Bos mereka pun rata - rata tidak memberikan izin.
Kawan - kawan muslim dimanapun kawan berada, mohon doanya semoga perjuangan kami di Daejeon, Korea, bisa membawa berkah. Selain materi duniawi atau ilmu pengetahuan, semoga perjuangan Islam kami di Daejeon juga semakin maju.
Allahuakbar...!!!!!!!!!!!!!!
27.6.09
Sholat Jumat Pertama di Mushola An-Noor, Daejeon
23.6.09
Mushola Baru, Semangat Baru
Alhamdulillahirobbil 'alamin...
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT. Berkat segala pertolongan-Nya lah perjuangan kami di Daejeon, Korea Selatan, semakin hari semakin menghasilkan manfaat. Cita - cita untuk mendirikan masjid akhirnya bisa terlaksana. Subhanallah!
Hari Jumat tanggal 5 Juni 2009 kita resmi menyewa salah satu ruang di downtown untuk kita gunakan sebagai MASJID/MUSHOLA bagi muslim/muslimat di Daejeon. Dengan ditandatanganinya kontrak selama dua tahun antara pihak IMNIDA yang diwakili Pak Subhan dengan pihak penyewa, serta dengan hadirnya Ust. Arief dari KAIST pada saat itu, maka secara resmi kaum muslimin yang menetap di sekitar Daejeon mempunyai rumah ibadah baru.
Selama ini, muslim di Daejeon hanya punya satu mushola di KAIST yang jaraknya sangat jauh serta cukup lama jika rekan -rekan yang tinggal di luar Daejeon (seperti Majon dan Daehwadong) ingin ke sana. Selain itu, masjid tersebut juga menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar sehingga rekan - rekan dari Indonesia terutama dari kalangan pekerja tidak mudah untuk berkomunikasi dengan mereka. Sekarang kita punya mushola yang menggunakan bahasa Indonesia, sehingga rekan - rekan kita bisa rutin datang ke masjid ketika mempunyai waktu cukup luang.
RENOVASI
Sehari setelah tanda tangan kontrak tersebut, rekan - rekan kita langsung datang ke mushola untuk melakukan renovasi mushola kita. Dengan komando Mas Budi, kami mengecet ruangan mushola kita yang baru, serta mengepel lantai mushola. Hari itu alhamdulillah semua bagian dinding sudah berhasil kami cat. Kunci pintu digital pun alhamdulillah bisa kita pasang pada hari itu juga. Subhanallah.
Pada hari Minggu keesokan harinya, alhamdulillah karpet sudah bisa terpasang setelah dinding dicat ulang. Alhamdulillah mushola sudah siap untuk kita tempati.
LOKASI
Kebetulan lokasi mushola kita yang baru sangat strategis. Bertempat di samping Warung Indonesia (W.I) "Cintaku" dimana rekan - rekan kita sering menyempatkan waktu untuk berkunjung dan menyantap hidangan Indonesia disana. Jika kita berjalan dari Underground Market, maka lokasi Musholla kita adalah persis di gedung setelah Warung Indonesia, Cintaku. Dengan naik tangga sampai lantai 3, kita akan langsung sampai pada mushola kita.
Alhamdulillah sangat strategis sehingga kawan - kawan kita yang biasanya mengalami kesulitan untuk sholat 5 waktu ketika berkunjung ke Downtown sekarang bisa sholat dengan nyaman. Degnan tempat yang baru tersebut kita sudah punya rumah kedua di downtown.
Dan kabar gembira berikutnya adalah bahwa tahun depan, toko - toko di depan mushola tersebut akan dirobohkan dan diganti dengan taman, sehingga kita akan lebih mempunyai pemandangan. Selain itu, dengan dekat taman, maka tingkat lawatan orang ke mushola pun akan semakin tinggi. Orang-orang selain dari Indonesia pun akan semakin mudah untuk menemukan lokasi mushola kita. Mudah - mudahan mushola kita akan menjadi barokah bagi kita semua.
Amin ya robbal 'alamin